Jumat, 24 April 2015

ANALISIS BERITA SEPUTAR HUBUNGAN INTERNASIONAL

ANALISIS BERITA SEPUTAR HUBUNGAN INTERNASIONAL


       Indonesia-Yordania 
       Kembangkan Kerjasama 
       Pertahanan

        
           Nama : Eko Nurrizky Wicaksono
           Kelas : 2TB01
           Npm  : 22313836
           Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma



       Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima kunjungan kenegaraan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/2). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania pada berbagai bidang antara lain perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.

        Jakarta ( Berita ) : Pemerintah Indonesia dan Yordania tertarik untuk mengembangkan kerjasama di bidang pertahanan yang selama ini telah terjalin dengan baik.

“Ada keperluan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dalam artian transfer teknologi dan pengembangan,” kata Staf Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu [26/02].

“Selanjutnya akan ada delegasi yang datang, mereka akan menyampaikan konsep paper bidang kerjasama pertahanan apa yang akan dibangun kedua negara,” lanjut Faizasyah. Dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB tersebut, juga dibahas peningkatan investasi Yordania di Indonesia.

“Tadi disampaikan bahwa mereka melihat potensi Indonesia sebagai negara yang mencatat pertumbuhan ekonomi yang terus maju. Dan ini salah satu yang perlu dikapitalisasi,” katanya.

“Presiden juga menggarisbawahi potensi yang dimiliki Indonesia sejatinya mengundang mereka untuk berinvestasi. Tapi tadi memang tidak masuk ke sektoral issue. Mereka hanya bilang sudah bahas kerja sama investasi di bidang petrokimia,” tambah Faizasyah. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) investasi Yordania menempati peringkat 15.


KERJASAMA INDONESIA-YORDANIA  : Dirut PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrif (kanan), Dirut PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat (kiri) dan Chairman Jordan Phospate Mines Co. Amer Al Majali (tengah), disaksikan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yordania Hatem Halawani (tengah belakang), Ketua Kadin Yordania Nael al Kabariti (kiri belakang) dan Ketua Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulito, menandatangani naskah Kerjasama pembangunan pabrik asam fosfat dan asam sulfat, disela Business Meeting Indonesia-Yordania, di Jakarta, Rabu (26/2). Proyek senilai hampir 300 juta dolar AS tersebut menurut rencana akan dibangun di Bontang, Kaltim.  

Mitra Terbesar Jordania Di Asia Tenggara
       Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar Jordania di Asia Tenggara dengan nilai perdagangan mencaiap 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan investasi 200 juta dolar AS yang sangat positif dibahas kerja sama bilateralnya, kata Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa.

“Tantangan kita memberikan wujud di bidang ekonomi. Kerja sama cukup maju di ekonomi. Misalkan, Indonesia merupakan negara tujuan perdagangan terbesar di Asia Tenggara bagi Jordania,” ujarnya di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu.

       Usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Raja Jordania Abdullah II, Marty mengemukakan, investasi Jordania di Indonesia pada Rabu ini diwujudkan, antara lain dengan penandatanganan kerja sama perusahaan Jordania dengan Pupuk Kaltim untuk pembangunan pabrik fosfat dan asam sulfat. “Ini penting menunjukkan prespektif Jordania tidak hanya berdagang melainkan juga menanamkan investasinya, sehingga saling menguntungkan,” katanya.

         Selain kerja sama di bidang perekonomian, menurut Marty, juga digagas Indonesia dan Jordania di bidang pertahanan dengan membangun jejaring kerja (network) industrinya bagi kedua negara maupun negara lain yang memiliki pemahaman sama.

“Itu tadi baru dibahas secara umum, nanti bulan Mei Menhan diinstruksikan ke Jordania untuk memperdalam, intinya menciptakan semacam network, kerja sama industri pertahanan, seperti di Eropa dengan Airbus. Beberapa negara yang masuk ke dalam Airbus menjadi jejaring kerja sama. Supaya bisa industri pertahanan bisa bekerja sama, misal sektor tertentu atau alutsista tertentu atau pasarnya,” ujar Marty.

Masalah Suriah Diselesaikan Secara Politik
        Staf Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, mengatakan kondisi kawasan Timur Tengah khususnya perkembangan Suriah juga menjadi salah satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu.

“Mengenai isu kawasan, secara mendalam dibahas mengenai perkembangan di Suriah. Khususnya kita mendengarkan ‘assesment’ dari pihak Yordania akan hal-hal apa yang diperlukan dalam penanganan masalah ini ke depannya,” tuturnya.
Ditambahkan Faizasyah, “presiden seperti diketahui sudah sampaikan posisi Indonesia secara jelas dalam KTT G20 di Rusia, langkah apa ke depan yang diharapkan Indonesia terkait masalah Suriah.”

“Dan juga dijelaskan tadi mengenai proses Jenewa yang berjalan. Pada dasarnya, dua kepala negara sepakat, penyelesaian politik adalah keniscayaan dalam penyelesaian masalah di suriah ke depannya,” ujarnya.

         Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pertemuan bilateral dengan Raja Jordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu siang. Raja Abdullah II tiba di kompleks Istana Presiden pada Rabu ini langsung disambut Presiden Yudhoyono. Kedua pemimpin negara kemudian melakukan pertemuan bilateral di ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta.

         Mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, Menperin MS Hidayat, Mendag Luthfi Hidayat, Mendikbud Muhammad Nuh dan Dubes RI untuk Jordania Teguh Wardoyo serta Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.

         Sementara Raja Abdullah II didampingi Pangeran Ghazi bin Muhammad serta pejabat lainnya. Pada pukul 12.00 WIB Presiden melangsungkan jamuan makan siang di Istana Negara untuk menghormati kunjungan Raja Abdullah II.

http://beritasore.com/2014/02/26/indonesia-yordania-kembangkan-kerjasama-pertahanan/

Analisis Berita :
What         : Pemerintah Indonesia dan Yordania tertarik untuk mengembangkan kerjasama                      di bidang pertahanan yang selama ini telah terjalin dengan baik.
Who          : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (PRESIDEN RI) &
                   Abdullah Bin Al-Hussein (RAJA YORDANIA)
 
When        : Februari 26, 2014
Where       : INDONESIA (ISTANA MERDEKA)
Why :
             Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein untuk membicarakan upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania pada berbagai bidang anara lain perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.
How :  
    Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar Jordania di Asia 

Tenggara dengan nilai perdagangan mencaiap 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan 

investasi 200 juta dolar AS yang sangat positif dibahas kerja sama bilateralnya, kata 

Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa.


Kesimpulan :

            Pertemuan yang diadakan di Istana merdeka pada tanggal 26 februari 2014 antara Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dengan Raja Negara Yordania Abdullah 
Bin Al - Hussein yang bertujuan untuk membicarakan tentang upaya peningkatan kerjasama Indonesia-Yordania dalam berbagai bidang tersebut merupakan sebuah pencapaian yang patut dibanggakaan bangsa Indonesia karena negaranya telah dipercaya menjadi mitra lama bagi negara yordania.

             Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik di antara kedua negara ini terutama dalam mengembangkan beberapa bidang antara lain : perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar