ANALISIS BERITA SEPUTAR HUBUNGAN INTERNASIONAL
Kembangkan Kerjasama
Pertahanan
Nama : Eko Nurrizky Wicaksono
Kelas : 2TB01
Npm : 22313836
Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma
Npm : 22313836
Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima kunjungan kenegaraan Raja Yordania
Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/2).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan upaya peningkatan kerjasama
bilateral Indonesia-Yordania pada berbagai bidang antara lain perdagangan,
investasi, pertahanan, dan sosial budaya.
Jakarta ( Berita ) : Pemerintah
Indonesia dan Yordania tertarik untuk mengembangkan kerjasama di bidang
pertahanan yang selama ini telah terjalin dengan baik.
“Ada keperluan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan
dalam artian transfer teknologi dan pengembangan,” kata Staf Khusus Presiden
bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan bilateral antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein
(Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu [26/02].
“Selanjutnya akan ada delegasi yang datang, mereka akan
menyampaikan konsep paper bidang kerjasama pertahanan apa yang akan dibangun
kedua negara,” lanjut Faizasyah. Dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul
11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB tersebut, juga dibahas peningkatan investasi
Yordania di Indonesia.
“Tadi disampaikan bahwa mereka melihat potensi Indonesia
sebagai negara yang mencatat pertumbuhan ekonomi yang terus maju. Dan ini salah
satu yang perlu dikapitalisasi,” katanya.
“Presiden juga menggarisbawahi potensi yang dimiliki
Indonesia sejatinya mengundang mereka untuk berinvestasi. Tapi tadi memang
tidak masuk ke sektoral issue. Mereka hanya bilang sudah bahas kerja sama
investasi di bidang petrokimia,” tambah Faizasyah. Menurut data Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) investasi Yordania menempati peringkat 15.
KERJASAMA INDONESIA-YORDANIA : Dirut
PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrif (kanan), Dirut PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat
(kiri) dan Chairman Jordan Phospate Mines Co. Amer Al Majali (tengah),
disaksikan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yordania Hatem Halawani
(tengah belakang), Ketua Kadin Yordania Nael al Kabariti (kiri belakang) dan
Ketua Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulito, menandatangani naskah Kerjasama pembangunan
pabrik asam fosfat dan asam sulfat, disela Business Meeting Indonesia-Yordania,
di Jakarta, Rabu (26/2). Proyek senilai hampir 300 juta dolar AS tersebut
menurut rencana akan dibangun di Bontang, Kaltim.
Mitra Terbesar Jordania Di Asia Tenggara
Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar Jordania di
Asia Tenggara dengan nilai perdagangan mencaiap 500 juta dolar Amerika Serikat
(AS) dan investasi 200 juta dolar AS yang sangat positif dibahas kerja sama
bilateralnya, kata Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa.
“Tantangan kita memberikan wujud di bidang ekonomi. Kerja
sama cukup maju di ekonomi. Misalkan, Indonesia merupakan negara tujuan
perdagangan terbesar di Asia Tenggara bagi Jordania,” ujarnya di Kompleks
Istana Presiden, Jakarta, Rabu.
Usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu
dengan Raja Jordania Abdullah II, Marty mengemukakan, investasi Jordania di
Indonesia pada Rabu ini diwujudkan, antara lain dengan penandatanganan kerja
sama perusahaan Jordania dengan Pupuk Kaltim untuk pembangunan pabrik fosfat
dan asam sulfat. “Ini penting menunjukkan prespektif Jordania tidak hanya
berdagang melainkan juga menanamkan investasinya, sehingga saling
menguntungkan,” katanya.
Selain kerja sama di bidang perekonomian, menurut Marty,
juga digagas Indonesia dan Jordania di bidang pertahanan dengan membangun
jejaring kerja (network) industrinya bagi kedua negara maupun negara
lain yang memiliki pemahaman sama.
“Itu tadi baru dibahas secara umum, nanti bulan Mei Menhan
diinstruksikan ke Jordania untuk memperdalam, intinya menciptakan semacam network,
kerja sama industri pertahanan, seperti di Eropa dengan Airbus. Beberapa negara
yang masuk ke dalam Airbus menjadi jejaring kerja sama. Supaya bisa industri
pertahanan bisa bekerja sama, misal sektor tertentu atau alutsista tertentu
atau pasarnya,” ujar Marty.
Masalah Suriah Diselesaikan Secara
Politik
Staf
Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan
bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Yordania Abdullah
Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, mengatakan
kondisi kawasan Timur Tengah khususnya perkembangan Suriah juga menjadi salah
satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu.
“Mengenai
isu kawasan, secara mendalam dibahas mengenai perkembangan di Suriah. Khususnya
kita mendengarkan ‘assesment’ dari pihak Yordania akan hal-hal apa yang
diperlukan dalam penanganan masalah ini ke depannya,” tuturnya.
Ditambahkan
Faizasyah, “presiden seperti diketahui sudah sampaikan posisi Indonesia secara
jelas dalam KTT G20 di Rusia, langkah apa ke depan yang diharapkan Indonesia
terkait masalah Suriah.”
“Dan
juga dijelaskan tadi mengenai proses Jenewa yang berjalan. Pada dasarnya, dua
kepala negara sepakat, penyelesaian politik adalah keniscayaan dalam
penyelesaian masalah di suriah ke depannya,” ujarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pertemuan
bilateral dengan Raja Jordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana
Merdeka Jakarta, Rabu siang. Raja Abdullah II tiba di kompleks Istana Presiden
pada Rabu ini langsung disambut Presiden Yudhoyono. Kedua pemimpin negara
kemudian melakukan pertemuan bilateral di ruang Jepara, Istana Merdeka,
Jakarta.
Mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu adalah
Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra
Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty
Natalegawa, Menperin MS Hidayat, Mendag Luthfi Hidayat, Mendikbud Muhammad Nuh
dan Dubes RI untuk Jordania Teguh Wardoyo serta Staf Khusus Presiden bidang
Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.
Sementara Raja Abdullah II didampingi Pangeran
Ghazi bin Muhammad serta pejabat lainnya. Pada pukul 12.00 WIB Presiden
melangsungkan jamuan makan siang di Istana Negara untuk menghormati kunjungan
Raja Abdullah II.
http://beritasore.com/2014/02/26/indonesia-yordania-kembangkan-kerjasama-pertahanan/
Analisis Berita :
What : Pemerintah Indonesia dan Yordania
tertarik untuk mengembangkan kerjasama di bidang pertahanan yang selama ini
telah terjalin dengan baik.
Who : Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (PRESIDEN RI) &
Abdullah Bin Al-Hussein (RAJA YORDANIA)
When : Februari
26, 2014
Where : INDONESIA (ISTANA MERDEKA)
Why :
Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein untuk membicarakan upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania pada berbagai bidang anara lain perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.
How :
Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar Jordania di
Asia
Tenggara dengan nilai perdagangan mencaiap 500 juta dolar Amerika Serikat
(AS) dan
investasi 200 juta dolar AS yang sangat positif dibahas kerja sama
bilateralnya, kata
Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa.
Kesimpulan :
Pertemuan yang diadakan di Istana merdeka pada tanggal 26 februari 2014 antara Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dengan Raja Negara Yordania Abdullah
Bin Al - Hussein yang bertujuan untuk membicarakan tentang upaya peningkatan kerjasama Indonesia-Yordania dalam berbagai bidang tersebut merupakan sebuah pencapaian yang patut dibanggakaan bangsa Indonesia karena negaranya telah dipercaya menjadi mitra lama bagi negara yordania.
Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik di antara kedua negara ini terutama dalam mengembangkan beberapa bidang antara lain : perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar