BANGUNAN HEMAT ENERGI
Bangunan Hemat Energi merupakan sebuah pendekatan pembangunan yang mencakup
keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya dengan meminimalkan
penggunaan bahan bangunan yang berpotensi membahayakan kesehatan penghuni dan
lingkungannya dengan upaya memilah bahan bangunan yang ramah lingkungan
sehingga mengurangi dampak keseluruhan dari lingkungan yang dibangun pada
kesehatan manusia dan lingkungan alam. Dengan tujuan membenahi iklim mikro.
Karena pada saat semakin maraknya pembangunan gedung gedung pencakar langit
sehingga kita perlu memperhatikan penggunaan bahan-bahan yang digunakan.
Namun, memilih untuk hemat energy bukan berarti kita harus mengobarkan sesuatu
seperti membaca ditempat gelap agar tidak perlu menyalakan lampu membiarkan ac
mati saat kepanasan dsb, tetapi kita hanya menggunakan seperlunya seperti
mematikannya ketika pagi hari dan malam hari ketika beranjak tidur, mematikan
ac ketika tidak digunakan agar tidak menyala sepanjang hari dengan melakukan
itu kita telah berhemat pembiayaan listrik dan menyelamatkan bumi. Dalam bidang
pembangunan juga ada beberapa bahan bangunan yang termasuk kategori bahan ramah
lingkungan seperti, semen keramik, batu bata, alumunium dan baja. Penggunakan
kayu bukn tidak hemat energy tetapi Karena penggunakan kayu menyebabkan
banyaknya penebangan liar yang tak terkendali selain itu banyak pemanfaatan
kayu yang diganti oleh alumunium.
Tindakan seperti apa yang harus kita lakukan untuk hemat energy pada rumah
tinggal?
1. Menggunakan Teknologi yang efesiensi energy
2. Mengganti bola lampu dengan lampu tipe CFL (lampu ini menghemat energy
hingga 40%)
3. Memperbanyak jendela di langit-langit agar ketika pagi-sore hari kita bias
memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan
Bagaimana cara penerapan hemat energy pada sebuah bangunan?
·
Retrofitting Gedung
Proses merombak ulang sebuah bangunan, atau sebagai bagian dari bangunan yang
telah dibangun, Struktur gedung dapat dirombak agar lebih efisien misalnya
dalam pemanfaatan cahaya alami, selain itu penempatan dinding yang strategis,
langit cahaya alami di dalam ruangan. Sedangkan dari segi desain interior,
penempatan furnitur dan pemilihan bahan bangunan juga mempengaruhi tingkat
kenyamanan penggunaan gedung.
·
Gedung harus memiliki sistem operasional dan peralatan yang juga hemat
energi
misalnya sistem HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning) yang efisien, pencahayaan alami yang maksimal serta peralatan yang hemat energi.
misalnya sistem HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning) yang efisien, pencahayaan alami yang maksimal serta peralatan yang hemat energi.
·
Desain gedung hemat energi
membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).
membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).
http://noviaclarabianca.blogspot.com/2012/01/arsitektur-ramah-lingkungan-dan-hemat.html