Kamis, 22 Januari 2015

BANGUNAN EKO-ARSITEKTUR

BANGUNAN EKO-ARSITEKTUR


Eko-Arsitektur 

Apa Pengertian Ekologi dan Arsitektur? 

     Ekologi adalah hal-hal yang saling mempengaruhi segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb). Demikian juga proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi, dan kematian yang semuanya menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Proses itu berlangsung terus dan dinamakan sebagai ‘hukum alam’.

         Ekologi didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan lingkungannya. 

Ekologi dan Arsitektur

        Atas dasar pengetahuan dasar-dasar ekologi yang telah diuraikan, maka perhatian pada arsitektur sebagai ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang memperhitungkan juga keselarasan dengan alam dan kepentinagan manusia penghuninya. Pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya dinamakan arsitektur ekologis atau eko-arsitektur. (Krusche, Per et sl. Oekologisches Bauen. Wiesbaden, Berlin 1982. Hlm.7 )

      Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung bagian-bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan), arsitektur alternative, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia), serta biologi pembangunan.Eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun, eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.

Apa Ciri yang perlu diperhatikan dari Eko-Arsitektur?
       1. Penyelidikan kualitas 
       2. Bentuk dan struktur bangunan 
       3. Pencahayaan dan warna
       4. Keseimbangan dengan alam
       5. Alam dan iklim tropis
       6. Sinar matahari dan orientasi bangunan
       7. Angin dan pengudaraan ruangan

Ketujuh unsur ini harus dimiliki oleh bangunan eko-arsitektur

Contoh dari bangunan eko arsitektur adalah Perpustakaan Pusat Unversitas Indonesia yang berlokasi di Depok, Jawa Barat.



          Perpustakaan ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, yang dibangun di area seluas 3 hektare dengan 8 lantai yang didanai oleh Pemerintah dan Industri dengan anggaran Rp 100 Miliar yang dirancang bediri di atas bukit buatan yang terletak di pinggir danau. Perpustakaan ini menganut konsep (Eco Building) mulai dibangun semenjak Juni 2009. Bahwa kebutuhan eergi menggunakan sumber energy terbarukan yaitu energy matahari (solar energy. Dengan konsep semua kebutuhan didalam gedung tidak diperbolehkan mengunakan plastic dalam bentuk apapun dan bangunan ini didesain bebas asap rokok, hemat istrik, air dan kertas. Selain itu, Perpustakaan ini memiliki 3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, 100 silent room bagi dosen dan mahasiswa, taman, restoran, bank, serta toko buku. Perpustakaan ini diperkirakan mampu menampung 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau 20.000 pengunjung per hari. Sebagian kebutuhan energi perpustakaan ini dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya. 

Apa Komponen Eko-Arsitektur yang diterapkan pada bangungan Perpustakaan Pusat UI tsb?
        - Penggunaan Bukit Buatan pada Atap bangunan yang berfungsi sebagai pendingin suhu di                   dalam ruangan, sehingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin.
       – Pencahayaan Alami yang dilakukan melalui Jendela-jendela besar diseluruh ruangan sehingga             penerangan pada siang dan sore hari memanfaatkan sinar matahari melalui solar cell
      – Penggunaan sirkulasi yang maksimal melalui sistem void yang menghubungkan antar ruang                satu dengan yang lainnya seingga ruang terkesan saling menyambung.
      – Untuk memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan dilengkap I oleh Sewage Treatmen Plant          yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air bersih sehingga air dapat dialirkan ke tanaman-              tanaman yang berada dibukit/atap bangunan.
     – Interior dan Eksterior bangunan terbuat dari bahan alami yaitu bebatuan yaitu paliman palemo             dan batu alam andesit karena Curah hujan yang sedang sehingga pemilihan bahan eksterior batu         paling cocok karena selain tahan air juga tidak mudah mengalami pelapukan selain itu                          penggunakan batu ini tidak perlu pengecatan ulang. 

REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Crystal_of_Knowledge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar